Hati-Hati Makanan Enak, Begini Pencegahan Penyakit yang Muncul Setelah Lebaran

Opor ayam, makanan khas Lebaran. (narasiana.id/dok)

Narasiana.id-Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen spesial bagi mayoritas penduduk Indonesia. Selain dapat bercengkerama dengan keluarga besar, saat Lebaran selalu selalu tersedia aneka makanan yang enak dan menggugah selera. Namun, makanan tersebut sarat lemak dan berunsur gula tinggi.

Makanan khas Lebaran yang enak dan selalu tersaji antara lain opor ayam dan rendang. Termasuk aneka jajan seperti nastar, putri salju, kastengel (kue keju), maupun kue kering lain.

Tanpa disadari, aneka makanan enak dan lezat tersebut jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak kurang baik bagi kesehatan. Mengingat, banyak kandungan kalori, lemak, gula, dan garam dalam beragam makanan itu.

Bagaimana agar tetap sehat dan tidak terganggu kesehatan kita setelah Lebaran? Berikut sejumlah cara menjaga kesehatan serta mencegah munculnya penyakit setelah Lebaran yang dapat dilakukan.

1. Mengontrol porsi makanan Lebaran
Lepas kontrol seringkali muncul saat berhadapan dengan menu enak dan lezat Lebaran. Perlu menahan diri dari nafsu makan, seperti saat puasa Ramadhan untuk mengontrol. Jika tidak, maka bisa jadi berat badan meningkat tak terkontrol.

Makanlah sesuai kebutuhan asupan agar terhindar dari nafsu berlebihan. Menu Lebaran sebaiknya dimakan secukupnya saja atau tidak setiap hari, bahkan setiap saat mengonsumsi makanan bersantan, berlemak, serta berkadar gula dan garam tinggi.

2. Tetap mengonsumsi sayur dan buah
Sudah menjadi tradisi jika makanan berlemak dan berkadar gula tinggi seperti opor ayam, nastar, dan aneka kue lain tersaji di meja hampir setiap rumah saat Lebaran. Memakan makanan tersebut saat Lebaran juga menjadi bagian tradisi.

Agar kondisi tubuh tetap terjaga akibat makan makanan berlemak dan berkadar gula tinggi, maka perlu mengimbangi dengan mengonsumsi sayur, buah, dan biji-bijian. Sayur dan biji-bijian mengandung serat yang tinggi dan dapat mencegah makan berlebihan. Adapun buah dapat mengendalikan keinginan mengonsumsi makanan dan minuman manis seperti kue kering dan minuman manis seperti es sirup.

3. Olahraga ringan
Kendati disibukkan dengan acara kumpul keluarga, teman, dan tetangga, usahakan untuk tetap melakukan olahraga. Tidak perlu dengan porsi besar, olahraga ringan cukup untuk menjaga kondisi tubuh, selain menjaga pola makan saat Lebaran.

Olahraga dapat membantu mengurangi risiko gangguan kesehatan. Mengingat, olahraga dapat membantu mencegah kenaikan berat badan, mengurangi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi.

Disadur dari berbagai sumber, sejumlah penyakit berpotensi muncul setelah Lebaran. Hal tersebut merupakan dampak dari mengonsumsi makanan berlemak dan berkadar gula tinggi yang tidak terkendali saat Lebaran.

Berikut sejumlah penyakit yang kerap muncul apabila seseorang berlebihan dalam mengonsumsi makanan berlemak dan berkadar gula tinggi, seperti banyak terkandung dalam makanan khas Lebaran.

1. Kolesterol dan Gula Darah Meningkat
Kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh dapat meningkat jika terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan manis. Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan rasa sakit pada dada bagian depan atau lengan. Terutama saat melakukan kegiatan fisik yang berat atau mengalami stres.

Kadar kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan penyakit stroke. Sedangkan kadar gula dalam darah yang meningkat dapat berisiko diabetes.

2. Hipertensi
Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi (hipertensi) maka perlu menghindari makanan berlemak. Kalau pun terpaksa mengonsumsi harus dikontrol dalam jumlah yang terbatas. Karena jika hipertensi semakin parah maka dapat berakibat sakit kepala, pusing, mual, kelelahan, bahkan bisa jadi penglihatan terganggu (buram).

3. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan memunculkan sejumlah gejala. Di antaranya rasa sakit pada tenggorokan, sakit saat menelan, dan bisa saja mengalami sakit kepala hebat. Kebiasaan orang Indonesia dalam menyantap setiap makanan dengan sambal dapat berisiko terhadap kesehatan.

Makanan opor ayam yang berlemak biasa disandingkan dengan sambal (pedas) jika dikonsumsi tidak terkontrol, maka dapat berdampak radang tenggorokan.

4. Naiknya Asam Urat
Opor ayam yang dihidangkan saat Lebaran biasanya tersaji dengan aneka makanan pendukung, seperti sambal goreng. Bisa jadi, jeroan seperti ati dan usus tak ketinggalan tersaji dan tersantap tak terkontrol.

Demikian pula daging merah berlemak yang biasa diolah dalam bentuk rendang atau lainnya. Apalagi ditambah mengonsumsi kerupuk emping, maka akan meningkatkan risiko naiknya asam urat.

Peningkatan kadar asam urat serum yang tinggi berdampak pada penimbunan kristal asam urat di jaringan sendi dan jaringan ginjal atau saluran kencing (batu ginjal).(Ko3-nsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *