Narasiada.id-Shalat Idul Fitri menjadi bagian dari ritual di hari kemenangan. Untuk itu perlu saling mengingatkan menunaikan shalat Idul Fitri dengan lafal niat yang benar. Di sejumlah kalangan, lafal niat shalat Idul Fitri terkadang lupa, mengingat ibadah tersebut dilakukan setahun sekali.
Setelah berjuang menjalani sebulan penuh puasa Ramadan, umat Islam memasuki masa kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Pada hari Idul Fitri, 1 Syawal, kaum muslimin menjalani shalat Idul Fitri.
Adapun hukum shalat Idul Fitri, yakni sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Disebut sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, lantaran oleh Rasulullah SAW amalan atau tindakan tersebut tidak pernah ditinggalkan.
Bagi sebagian kalangan masih harus mengingat kembali lafal niat shalat Idul Fitri. Padahal, dalam shalat, niat merupakan rukun yang dibarengi dengan takbiratul ihram.
Berikut lafal niat shala Idul Fitri yang disadur dari nuonline.
Lafal niat shalat Idul Fitri jika bertindak menjadi imam:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Lafal niat Idul Fitri jika bertindak menjadi makmum:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”