Sedapnya Kuliner Opor Ayam Panggang Sunggingan Favorit Sunan Kudus

Opor Ayam Panggang
Kuliner khas Kudus opor ayam panggang Sunggingan. (narasiana.id/ko1)

KUDUS, narasiana.id-Selain dikenal dengan Menara Kudus, kota ini juga banyak menyimpan kuliner khas. Tidak hanya soto kerbau, lentog tanjung, dan nasi pindang, terdapat kuliner lain yang tak kalah populer di Kabupaten Kudus yakni opor ayam panggang Sunggingan yang sedap.

Opor ayam panggang Sunggingan atau ada pula yang menyebut opor ayam bakar merupakan masakan yang telah lama ada di Kudus. Konon, opor ayam panggang telah ada sejak zaman Sunan Kudus, dan merupakan makanan favoritnya. Sedapnya opor panggang menjadi alasannya.

Sejauh ini belum ada rujukan valid berkait informasi tersebut. Namun, dari cerita tutur yang turun temurun menyebutkan, opor ayam panggang menjadi salah satu makanan favorit Sunan Kudus.

Sampai saat ini, opor panggang Sunggingan selalu menjadi menu utama dalam acara-acara di kompleks Menara Kudus.

Acara jamasan keris milik Sunan Kudus, misalnya, tamu selalu disuguhi hidangan opor ayam panggang Sunggingan. Jamasan merupakan ritual penyucian dan pembersihan keris peninggalan Sunan Kudus yang rutin berlangsung setiap tahun.

Di sela jamasan, beberapa tahun lalu Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) KH Em Nadjib Hassan mengatakan, Kanjeng Sunan Kudus menyukai opor ayam panggang. Sebagai bentuk penghormatan, maka setiap ada acara di Menara Kudus maka disuguhkan opor panggang Sunggingan.

Opor panggang Sunggingan memang berasa gurih dan lezat. Berbeda dengan menu opor ayam biasa, menu ini dimasak dengan sentuhan khusus. Resepnya pun turun menurun.

Saat ini opor ayam panggang Sunggingan dapat ditemui di Jalan Niti Semito, Ploso nomor 9 Kudus. Rumah Makan Opor Sunggingan tersebut kini dikelola oleh pasangan Suroso dan Siti Sundari, generasi kedua dari pendirinya, Warsito Sudadi dan Ngadilah.

Rumah Makan Opor Sunggingan sudah ada sejak 1956. Dahulu tempat jualannya berada di seberang lokasi saat ini, yakni ikut Desa Sunggingan, Kecamatan Kota, Kudus. Namun, seiring perkembangan maka pada 2004 berpindah ke tempat saat ini yang masuk wilayah Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus.

Dahulu, hanya berupa warung kecil yang menyajikan sejumlah menu masakan, seperti opor ayam, sayur lodeh, dan nasi tahu buka sejak pagi. Menu itu berganti setiap harinya.

Rosa Arlina, cucu dari pendiri Rumah Makan Opor Sunggingan mengisahkan permulaan fokus pada menu opor ayam. Menurutnya, suatu hari simbahnya (Warsito Sudadi dan Ngadilah) bangun kesiangan sehingga tidak waktunya terbatas dalam menyiapkan masakan untuk sarapan pelanggannya.

Muncullah ide untuk memasak opor ayam. Namun, opor ayam masakannya unik karena melewati proses pemanggangan atau dibakar.

Opor panggang menggunakan ayam berukuran besar yang direbus selama 6 jam. Lantas ayam dalam kondisi utuh dibakar atau dipanggang.

Untuk penyajiannya ayam dipotong kecil-kecil ditaburkan di atas nasi yang telah disiram kuah opor. Terdapat santan kental di atasnya yang menambah gurih opor ayam. Selain itu terdapat sambal goreng tahu yang menambah rasa gurih opor.

Menu tersebut tersaji di atas piring yang sering dilambari daun pisang. Adapun cara memakannya dengan menggunakan suru (sendok dari daun pisang).

Opor ayam panggang kini juga masih menjadi kegemaran masyarakat Kudus. Bahkan, tidak sedikit orang luar daerah yang selalu menyempatkan untuk menikmati kuliner favorit Sunan Kudus ini.

Setiap hari tidak pernah sepi pengunjung yang menikmati opor ayam panggang sunggingan. Penikmat makanan ini akan semakin banyak ketika akhir pekan. Semakin berlipat saat Lebaran Idul Fitri.

Karena momen Idul Fitri tidak akan dilewatkan bagi pemudik asal Kudus dan warga luar kota yang singgah di Kota Keretek itu untuk menikmati hidangan khas daerah setempat.(ko1-nsa)

Exit mobile version