Kolom  

Apendisitis Akut: Radang Usus Buntu yang Mengancam Nyawa dan Butuh Operasi

Oleh dr Aflis*)

dr Aflis (narasiana.id)

APENDISITIS akut adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu. Apendisitis akut menjadi penyebab nyeri perut yang mengancam nyawa, yang paling sering pada anak-anak maupun dewasa.

Apendisitis akut merupakan penyakit saluran cerna yang umum menyerang 5,7-57/per 100.000 orang setiap tahun, dengan insiden tertinggi pada anak-anak dan remaja. Variasi kejadian ini disebabkan oleh variasi etnis, jenis kelamin, usia, dan obesitas.

Perlunya mengenali tanda dan gejala awal pada apendisitis akut merupakan hal yang penting. Lalu apa saja gejala apendisitis akut?

Gejala apendisitis akut yang paling sering muncul pertama kali adalah perasaan nyeri perut. Nyeri perut khas muncul pada perut kanan bawah. Karena letak dari usus buntu di perut kanan bawah.

Berikut gejala yang mucul pada apendisitis akut, yakni nyeri perut kanan bawah, nyeri pada ulu hati yang dirasakan berpindah ke kanan bawah, nyeri pada pusar yang tajam dan konstat, nyeri pada perut kanan bawah diperberat degan batuk, berjalan dan bergerak. Adapun gejala lainnya, berupa demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, serta konstipasi.

Sedangkan, penyebab apendisitis akut tidak diketahui, tetapi kemungkinan multifactorial. Bisa jadi disebabkan penyumbatan pada usus buntu dan faktor diet yang salah. Hal tersebut mengakibatkan aliran darah pada usus buntu mengalami gangguan.

Sekaligus menjadikan bakteri di usus buntu berkembang biak dengan sangat cepat dan menyebabkan usus buntu bengkak, meradang, serta bernanah. Apabila diabaikan, radang usus buntu dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan yang serius.

Komplikasi
Apendisitis akut jika tidak diobati segera akan menyebabkan komplikasi yang sangat serius bagi kesehatan, yaitu:

1. Usus buntu yang meradang tadi dapat pecah. Karena pecah infeksi akan menyebar pada seluruh rongga perut atau yang dikenal dengan peritonitis akut. Peritonitis akut adalah komplikasi yang berbahaya dan menyebabkan kematian. Maka disaranakan sebaiknya tindakan operasi segera dibutuhkan sebelum komplikasi seperti peritonitis muncul.

2. Appendicular infiltrat: Infiltrat/massa yang terbentuk akibat pecahan kecil atau besardari usus buntu dari appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besar.

3. Appendicular abscess: yaitu terbentuk kantong nanah pada usus buntu yang terbentuk akibat pecahan kecil atau besar dari usus buntu yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus, atau usus besar.

4. Syokseptik, yaitu infeksi yang menyebar ke aliran darah yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan gangguan fungsi organ lain yang mengancam nyawa.

5. Abscess Heparya itu terjadi pernanahan pada hati akibat penyebaran infeksi yang terjadi pada usus buntu.

6. Gangguan peristaltic adalahgangguan gerakan usus diakibatka oleh karena peradagan dan penyebaran infeksi pada usus buntu.

Bagaimana pengobatannya?
Pengobatan pada apendisitis akut yaitu dilakukan tidakan operasi yang disebut dengan appendectomy. Tindak tersebut dengan melakukan pemotongan pada usus buntu yang meradang. Tindakan operasi segera setelah gejala muncul harus dilakukan pada 12-24 jam gejala telah dikenali.

 

*) Dokter umum di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Exit mobile version